26 Februari 2010

Intelijen Maritim Core Business Angkatan Laut

All hands,
Core business Angkatan Laut selalu terkait dengan laut, khususnya pada isu keamanan maritim maupun pertahanan maritim. Oleh karena itu, sistem senjata, organisasi, personel dan pendidikan Angkatan Laut dirancang untuk dapat mendukung terlaksananya core business tersebut. Sebab Angkatan Laut untuk mengamankan kepentingan nasional yang terkait dengan domain maritim.
Dalam melaksanakan core business-nya, Angkatan Laut harus didukung oleh intelijen yang dapat diandalkan, memenuhi kebutuhan operasional dan tepat waktu. Informasi intelijen seperti apa yang harus diberikan untuk mendukung terlaksananya core business itu? Tidak lain dan tak bukan adalah informasi intelijen yang terkait dengan kekuatan laut negara-negara lain, kemampuan industri dan jasa maritimnya, operasi Angkatan Laut negara-negara lain dan lain sebagainya yang dipastikan tidak dapat dipisahkan dari laut dan penggunaannya. Informasi demikian oleh sebagian pihak disebut sebagai intelijen maritim.
Kalau kita pelajari laporan dinas intelijen Angkatan Laut negara-negara lain, laporan mereka pasti isinya soal Angkatan Laut suatu negara dengan segala macam kaitannya. Tidak ada dalam laporan itu informasi soal kehidupan politik negara tersebut, siapa saja aktornya, bagaimana hubungan antar aktor, bagaimana behavior mereka dalam hubungan antar bangsa, apa motivasi di balik behavior itu dan bagaimana prediksi ke depan behavior mereka dan lain sebagainya. Ranah itu bukan domain intelijen Angkatan Laut, melainkan ranah intelijen nasional seperti CIA, FSB, ASIS dan lain sebagainya.
Kalau saat ini ada pandangan bahwa kekuatan laut negeri ini belum optimal dalam melaksanakan core business-nya, apakah ketidakoptimalan itu juga karena kontribusi intelijen maritim yang juga tidak optimal? Bahkan ada pertanyaan yang lebih ekstrim, apakah intelijen maritim dijalankan atau tidak?

1 komentar:

Mitra mengatakan...

Mestinya sih yang namanya intelijen ada di posisi sentral dalam pengambilan keputusan, produknya harus mengandung informasi terkini dan analisanya terakurat, kalau bisa "sebelum setan tau tentang sesuatu" - jajaran intelijen harus sudah mengetahui, memprosesnya dan menjadi bahan user dalam mengambil keputusan. Masalahnya sekarang ini apakah user intelijen maritim sudah mendefinisikan dengan jelas kebutuhan keterangan yang diperlukannya tentang kekuatan lawan dan bakal lawan, atau action intelijen apa yang harus dilakukan untuk melemahkan AL lawan? (ini ranah taktis bukan strategis). Kalau direktif untuk aparat intelijen maritim belum terdefinisikan dengan jelas, sebetulnya produk atase pertahanan bidang laut, Dispotmar dan Dishidros sudah cukuplah dikategorikan dan digunakan sebagai intelijen maritim. Salam