All hands,
Dalam merancang strategi, salah satu kondisi yang harus dihadapi adalah ketidakpastian. Begitu pula dalam merancang strategi Angkatan Laut untuk suatu jangka waktu tertentu. Ketidakpastian yang dihadapi bukan semata faktor eksternal seperti perkembangan lingkungan strategis, akan tetapi menyentuh pula faktor internal berupa kebijakan politik pemerintah, preferensi masyarakat dan situasi ekonomi. Kondisi itu dihadapi oleh mayoritas Angkatan Laut di dunia.
Indonesia yang luas wilayah perairannya menduduki dua pertiga kawasan Asia Tenggara dihadapkan pula pada ketidakpastian. Dari perspektif domain maritim, ketidakpastian itu cukup banyak semisal hubungan antar negara, dinamika dan kecenderungan keamanan kawasan, kinerja perekonomian global, kawasan dan nasional, pembangunan kekuatan Angkatan Laut kawasan dan lain sebagainya. Jelas merupakan tantangan yang tidak mudah untuk merancang suatu strategi Angkatan Laut yang diharapkan dapat bekerja guna mengamankan kepentingan nasional.
Kalau kita mau jujur, Indonesia belum mempunyai strategi Angkatan Laut yang sesuai dengan dinamika kondisi lingkungan keamanan saat ini. Boleh saja ada pendapat bahwa SPLN adalah strategi Angkatan Laut, namun apabila dipelajari lebih dalam strategi itu berangkat dari asumsi yang sesuai dengan era ketika strategi tersebut dicetuskan. SPLN selalu berasumsi bahwa serangan berasal dari luar wilayah kedaulatan.
Memasuki dekade kedua abad ke-21, tantangan keamanan pada domain maritim akan terus berkembang. Ketidakpastian masih akan terus mewarnai dunia dan kawasan. Di tengah ketidakpastian itu, Indonesia dituntut untuk merancang strategi Angkatan Laut yang mutakhir.
Dalam merancang strategi, salah satu kondisi yang harus dihadapi adalah ketidakpastian. Begitu pula dalam merancang strategi Angkatan Laut untuk suatu jangka waktu tertentu. Ketidakpastian yang dihadapi bukan semata faktor eksternal seperti perkembangan lingkungan strategis, akan tetapi menyentuh pula faktor internal berupa kebijakan politik pemerintah, preferensi masyarakat dan situasi ekonomi. Kondisi itu dihadapi oleh mayoritas Angkatan Laut di dunia.
Indonesia yang luas wilayah perairannya menduduki dua pertiga kawasan Asia Tenggara dihadapkan pula pada ketidakpastian. Dari perspektif domain maritim, ketidakpastian itu cukup banyak semisal hubungan antar negara, dinamika dan kecenderungan keamanan kawasan, kinerja perekonomian global, kawasan dan nasional, pembangunan kekuatan Angkatan Laut kawasan dan lain sebagainya. Jelas merupakan tantangan yang tidak mudah untuk merancang suatu strategi Angkatan Laut yang diharapkan dapat bekerja guna mengamankan kepentingan nasional.
Kalau kita mau jujur, Indonesia belum mempunyai strategi Angkatan Laut yang sesuai dengan dinamika kondisi lingkungan keamanan saat ini. Boleh saja ada pendapat bahwa SPLN adalah strategi Angkatan Laut, namun apabila dipelajari lebih dalam strategi itu berangkat dari asumsi yang sesuai dengan era ketika strategi tersebut dicetuskan. SPLN selalu berasumsi bahwa serangan berasal dari luar wilayah kedaulatan.
Memasuki dekade kedua abad ke-21, tantangan keamanan pada domain maritim akan terus berkembang. Ketidakpastian masih akan terus mewarnai dunia dan kawasan. Di tengah ketidakpastian itu, Indonesia dituntut untuk merancang strategi Angkatan Laut yang mutakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar