All hands,
Berapa sesungguhnya kebutuhan minimal kapal selam yang harus memperkuat Angkatan Laut negeri ini? Di masa lalu beberapa perwira senior berpendapat bahwa diperlukan minimal delapan kapal selam untuk mengawal perairan yurisdiksi negeri ini. Alasannya, terdapat delapan perairan strategis yang harus bisa diliput oleh satuan kapal selam. Pendapat itu mempunyai justifikasi dasar yang sulit untuk dibantah.
Mari kita tinjau dari perspektif lain. Konsep operasi Angkatan Laut mengenal siklus 30:30:30. Mengacu pada konsep tersebut, menurut hemat saya kebutuhan minimal kapal selam adalah enam kapal selam.
Perhitungannya, dibutuhkan dua kapal selam yang beroperasi setiap saat dengan masing-masing satu kapal selam disebarkan ke wilayah barat dan satu lagi ke wilayah timur. Pada saat yang sama, dua kapal selam yang berada di pangkalan dalam rangka pemeliharaan rutin setelah menjalani patroli selama beberapa waktu. Di waktu yang sama pula, sebaiknya tersedia dua kapal selam yang berstatus siap operasi di pangkalan yang siaga untuk dikerahkan dalam dalam kondisi kesiagaan itu sehari-harinya kegiatan yang dilaksanakan adalah latihan, latihan dan latihan.
Siklus 30:30:30 dalam satuan kapal selam itu bisa berjalan mendekati sempurna apabila dukungan logistiknya lancar. Tanpa dukungan logistik yang lancar, akan terjadi ketidakseimbangan dalam siklus itu. Dengan kata lain, kebutuhan minimal kapal selam harus didukung oleh kesiapan anggaran, sebab logistik antara lain ditentukan oleh alokasi anggaran.
Bertolak dari perhitungan bahwa kebutuhan minimal kapal selam Indonesia adalah enam, kebutuhan setengah ideal menurut hemat saya adalah 12 kapal selam. Siklusnya tetap sama, nama tiap siklus diisi oleh empat kapal selam. Kalau kekuatan laut negeri ini diperkuat oleh 12 kapal selam, bisa dibayangkan betapa besarnya daya tangkal Indonesia. Namun jangankan 12 kapal selam, tercapainya kebutuhan minimal enam kapal selam pun sudah cukup untuk membuat Angkatan Laut di sekitar Indonesia untuk pikir-pikir sebelum bertindak.
Berapa sesungguhnya kebutuhan minimal kapal selam yang harus memperkuat Angkatan Laut negeri ini? Di masa lalu beberapa perwira senior berpendapat bahwa diperlukan minimal delapan kapal selam untuk mengawal perairan yurisdiksi negeri ini. Alasannya, terdapat delapan perairan strategis yang harus bisa diliput oleh satuan kapal selam. Pendapat itu mempunyai justifikasi dasar yang sulit untuk dibantah.
Mari kita tinjau dari perspektif lain. Konsep operasi Angkatan Laut mengenal siklus 30:30:30. Mengacu pada konsep tersebut, menurut hemat saya kebutuhan minimal kapal selam adalah enam kapal selam.
Perhitungannya, dibutuhkan dua kapal selam yang beroperasi setiap saat dengan masing-masing satu kapal selam disebarkan ke wilayah barat dan satu lagi ke wilayah timur. Pada saat yang sama, dua kapal selam yang berada di pangkalan dalam rangka pemeliharaan rutin setelah menjalani patroli selama beberapa waktu. Di waktu yang sama pula, sebaiknya tersedia dua kapal selam yang berstatus siap operasi di pangkalan yang siaga untuk dikerahkan dalam dalam kondisi kesiagaan itu sehari-harinya kegiatan yang dilaksanakan adalah latihan, latihan dan latihan.
Siklus 30:30:30 dalam satuan kapal selam itu bisa berjalan mendekati sempurna apabila dukungan logistiknya lancar. Tanpa dukungan logistik yang lancar, akan terjadi ketidakseimbangan dalam siklus itu. Dengan kata lain, kebutuhan minimal kapal selam harus didukung oleh kesiapan anggaran, sebab logistik antara lain ditentukan oleh alokasi anggaran.
Bertolak dari perhitungan bahwa kebutuhan minimal kapal selam Indonesia adalah enam, kebutuhan setengah ideal menurut hemat saya adalah 12 kapal selam. Siklusnya tetap sama, nama tiap siklus diisi oleh empat kapal selam. Kalau kekuatan laut negeri ini diperkuat oleh 12 kapal selam, bisa dibayangkan betapa besarnya daya tangkal Indonesia. Namun jangankan 12 kapal selam, tercapainya kebutuhan minimal enam kapal selam pun sudah cukup untuk membuat Angkatan Laut di sekitar Indonesia untuk pikir-pikir sebelum bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar