11 Maret 2010

Mematangkan Konsep Peperangan Kepulauan

All hands,
Tahun 2004 merupakan awal munculnya konsep peperangan kepulauan di negeri ini di lingkungan Angkatan Laut. Namun dengan berjalannya waktu, konsep itu sempat lama “tenggelam” sebelum kemudian dimunculkan kembali beberapa waktu lalu. Semangat dan aspirasi untuk mengembangkan konsep peperangan kepulauan patut untuk dihargai, akan tetapi banyak hal dari konsep peperangan itu yang harus dikaji secara detail dan mendalam.
Mengapa demikian? Tidak lain karena untuk mengembangkan suatu konsep peperangan tak bisa hanya dikonsepkan hanya satu, belasan atau beberapa puluh malam saja. Konsep itu memerlukan waktu ratusan malam untuk menjadi sebuah konsep yang membumi dan dapat dioperasionalkan.
Lihat saja konsep peperangan littoral yang kini dianut oleh Angkatan Laut negara-negara maju, konsep itu dibahas sejak pertengahan 1990-an mengambil pelajaran dari sejumlah operasi Angkatan Laut pasca Perang Dingin. Konsep peperangan littoral lahir dari sejumlah pengalaman operasional yang mutakhir.
Pertanyaannya, apakah konsep peperangan kepulauan juga lahir dari jalur serupa? Penting untuk dipahami bahwa baik konsep, doktrin, strategi dan lain sebagainya mempunyai landasan pengalaman operasional, selain tentunya landasan ilmiah dan juga kebutuhan operasional. Bagaimana kita meyakini bahwa asumsi atau skenario yang dikembangkan dalam konsep peperangan kepulauan itu benar dan dapat dipertanggungjawabkan apabila kurang mempunyai landasan pengalaman operasional yang memadai?
Selain itu, kita harus berpikir bahwa moda peperangan masa kini dan ke depan adalah operasi gabungan. Artinya, peran kekuatan udara tidak dapat dinafikan atau digampangkan dalam konsep tersebut. Kekuatan udara negeri ini harus diajak duduk satu meja apabila kita ingin mengembangkan konsep peperangan kepulauan yang membumi dan dapat dioperasionalkan.

1 komentar:

Mitra mengatakan...

Untuk peperangan kepulauan bisa juga kita pelajari dari sejarah PD II. Strategi "lompat katak" Jenderal Douglas Mc.Arthur - membangun jembatan logistik bekal ulang dan pemeliharaan kapal serta jalur lintas laut yang terlindung dalam jangka waktu lama antara benua Amerika-Pasifik dan Asia. Demikian juga strategi Jepang untuk masuk ke Asia Tenggara yang memprioritaskan urusan logistik bekul dan harkap, mereka all out merebut Tarakan yang kaya sumber BBM. Untuk kita sebagai "pemilik" kepulauan terbesar di dunia ini memang sangat memerlukan konsep peperangan kepulauan dan perlu memprioritaskan "sebaran" sumber logistik bekul dan harkap di pantai-pantai strategis sebelum berbicara tentang taktik peperangan itu sendiri. Gelar pangkalan-pangkalan AL akan berperanan sangat besar dalam penyusunan konsep ini, dan pola sebaran pangkalan AL kita nantinya dapat mengacu kepada strategi kita dalam menghadapi berbagai skenario (dalam bentuk asumsi arah datang dan besarnya ancaman agresi) pada peperangan kepulauan.
Salam.