All hands,
Rudal merupakan salah satu sistem senjata yang melengkapi Angkatan Laut, khususnya pada kapal perang. Secara umum, suatu rudal biasanya mempunyai life time sekitar 15 tahun. Di atas usia tersebut, dapat diduga komponen yang melengkapinya seperti motor roket, baterai, hulu ledak, giro, komputer digital dan lain sebagainya sudah mengalami anomali. Untuk bisa mencapai usia 15 tahun, dibutuhkan pemeliharaan periodik terhadap semua komponen yang ada dalam rudal itu. Pemeliharaan periodik untuk tiap rudal berbeda jangka waktunya, akan tetapi secara umum berkisar antara tiap tiga sampai lima tahun.
Di masa lalu, pengadaan rudal permukaan ke permukaan bagi kekuatan laut Indonesia seringkali tidak dilengkapi dalam satu paket, misalnya soal bench test. Akibatnya, pemeliharaan periodik masih harus mengandalkan pada negara produsen dengan cara mengirim rudal itu ke pabrikan. Pola demikian tentunya kurang menguntungkan Indonesia, sebab selain masalah biaya pengiriman dan pemeliharaan di luar negeri, mempengaruhi pula jumlah rudal yang siap di arsenal dan lamanya waktu pemeliharaan di negara pembuat. Belum lagi apabila terkait masalah politik seperti penetapan embargo sehingga rudal Indonesia tidak bisa dikirimkan ke pabrikan untuk menjalani pemeliharaan periodik tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, sebaiknya pengadaan rudal permukaan ke permukaan kini dan ke depan paketnya meliputi pula bench test. Bukan sekadar fire control system dan combat management system, selain rudal itu sendiri. Di samping itu, tentu saja harus disiapkan personel yang nantinya akan melaksanakan pemeliharaan tersebut. Dengan demikian, ketergantungan terhadap pemeliharaan asing dapat dikurangi.
Rudal merupakan salah satu sistem senjata yang melengkapi Angkatan Laut, khususnya pada kapal perang. Secara umum, suatu rudal biasanya mempunyai life time sekitar 15 tahun. Di atas usia tersebut, dapat diduga komponen yang melengkapinya seperti motor roket, baterai, hulu ledak, giro, komputer digital dan lain sebagainya sudah mengalami anomali. Untuk bisa mencapai usia 15 tahun, dibutuhkan pemeliharaan periodik terhadap semua komponen yang ada dalam rudal itu. Pemeliharaan periodik untuk tiap rudal berbeda jangka waktunya, akan tetapi secara umum berkisar antara tiap tiga sampai lima tahun.
Di masa lalu, pengadaan rudal permukaan ke permukaan bagi kekuatan laut Indonesia seringkali tidak dilengkapi dalam satu paket, misalnya soal bench test. Akibatnya, pemeliharaan periodik masih harus mengandalkan pada negara produsen dengan cara mengirim rudal itu ke pabrikan. Pola demikian tentunya kurang menguntungkan Indonesia, sebab selain masalah biaya pengiriman dan pemeliharaan di luar negeri, mempengaruhi pula jumlah rudal yang siap di arsenal dan lamanya waktu pemeliharaan di negara pembuat. Belum lagi apabila terkait masalah politik seperti penetapan embargo sehingga rudal Indonesia tidak bisa dikirimkan ke pabrikan untuk menjalani pemeliharaan periodik tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, sebaiknya pengadaan rudal permukaan ke permukaan kini dan ke depan paketnya meliputi pula bench test. Bukan sekadar fire control system dan combat management system, selain rudal itu sendiri. Di samping itu, tentu saja harus disiapkan personel yang nantinya akan melaksanakan pemeliharaan tersebut. Dengan demikian, ketergantungan terhadap pemeliharaan asing dapat dikurangi.
2 komentar:
sbenarnya utk MM30 sudah lengkap test bench dsb, memang hal yg anda bicarakan tentang harpoon.. mengingat ancaman msh landai.. ada baiknya kita cari semang TOT.. bisa rusia, china, bisa pula india.. kalo perlu israel (off the record) seperti saat 80-an?
we need to serve and secure our nation.. at all cost.. at all means?
actually, utk MM 30 sudah lengkap.. utk harpoon lah yg anda mksud? sementara situasi ancaman masih memungkinkan kita tidak bekerja keras, ada baiknya ditindaklanjuti mencari semang TOT rudal.. seperti rusia, china (sdh offer ke ALRI loh), bahkan india... ataupun isarael (off the record) seperti saat 80-an? jangan malu bilang tidak bisa lalu kita belajar...
Posting Komentar