20 Maret 2010

Konstelasi Baru Kapal Selam Di Asia Tenggara

All hands,
Kecenderungan Indonesia mengakuisisi kapal selam jenis tertentu yang dilengkapi dengan AIP tidak banyak mengubah konstelasi kapal selam di kawasan Asia Tenggara yang sudah eksis saat ini. Sebab teknologi kapal selam yang ada masih berkisar pada teknologi Jerman, Swedia dan Prancis. Itu pun dengan catatan bahwa teknologi Swedia bukanlah berdiri sendiri, tetapi berakar pada teknologi Jerman.
Masih tetapnya konstelasi itu jelas menyenangkan Amerika Serikat yang merasa terancam apabila lebih banyak negara di Asia yang mengandalkan kapal selam produksi negara bukan sekutunya sebagai tulang punggung kekuatan kapal selamnya. Namun di sisi lain, bukan berarti kehadiran kapal selam asal negara sekutunya di Asia Tenggara sepenuhnya menyenangkan buat Broer Sam, sebab U.S. Navy sampai sekarang masih merasa bahwa salah satu ancaman terbesar baginya adalah kapal selam konvensional.
Dengan tidak adanya perubahan signifikan dalam konstelasi kapal selam di kawasan ini, berarti pertarungan yang terjadi ke depan bukan lagi soal teknologi. Ranah pertarungan beralih menjadi kemampuan taktik dan teknis peperangan kapal selam. Ketika memasuki domain itu, selain intensitas latihan, hal lain yang secara signifikan menentukan adalah pengalaman operasional penggunaan kapal selam. Soal pengalaman ini tidak bisa diby pass oleh negara-negara yang baru mengoperasikan kapal selam, seberapa canggihnya pun kapal selam yang dipunyai.
Armada kapal selam Indonesia mempunyai keunggulan pada ranah pengalaman pengoperasian kapal selam. Pengalaman itulah yang sudah seharusnya dieksploitasi dalam pengoperasian kapal selam, termasuk kapal selam berteknologi AIP nantinya. Adapun hal yang harus dibenahi dalam kemampuan peperangan kapal selam negeri ini adalah dukungan data dan informasi soal hidrografi dan oseanografi. Satuan kerja Angkatan Laut yang bertanggungjawab di bidang hidrografi dan oseanografi merupakan pihak yang bertanggung jawab soal yang terakhir itu.

1 komentar:

Mitra mengatakan...

Kalau tidak salah Scorpene TLDM pakai teknologi AIP (Air Independent Propulsion) tipe MESMA yang membuat kapal selam mampu menjelajah di bawah permukaan air selama 18 hari terus menerus, meskipun berkelas konvensional diesel elektrik tapi membuat performance yang bagus dalam taktik kapal selam. Dengan pengalaman mengoperasikan kapal selam yang cukup lama, sudah sewajarnya AL kita juga mempelajari tipe AIP lain misalnya Stirling dan varian-varian lainnya, agar kita dapat mngetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe ini.
Salam.