All hands,
Ketika berbicara tentang pertahanan, pertanyaan soal di mana garis depan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Dalam konteks Indonesia, pertanyaannya adalah di mana garis depan pertahanan negeri ini? Pertanyaan ini sulit dijawab saat dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia serta berlakunya UNCLOS 1982.
Indonesia memang mempunyai perairan teritorial yang berbatasan dengan beberapa negara lain. Karena sifat laut yang terbuka dan sesuai dengan hukum internasional, kapal perang asing diperbolehkan memasuki perairan Indonesia, termasuk perairan Nusantara. Masuknya kapal perang asing itu bisa untuk kepentingan lintas damai, bisa pula untuk ALKI.
Apabila ketika kapal perang itu sudah masuk ke perairan Nusantara dan atau ALKI, kemudian bersikap bermusuhan terhadap Indonesia, maka garis depan Indonesia menjadi kabur. Sangat jelas tidak mungkin menganggap batas laut teritorial sebagai garis depan. Isu garis depan di laut selama ini kurang dicermati, padahal di situ terletak kerumitan dalam mendefinisikan garis depan tersebut?
Menurut hemat saya, garis depan Indonesia sangat rumit untuk didefinisikan. Perairan Nusantara dan ALKI bisa didefinisikan sebagai garis depan. Artinya, Laut Jawa dan Laut Maluku bisa menjadi garis depan Indonesia, bukan saja Laut Arafuru atau Laut Natuna. Dengan garis depan yang begitu rumit, dibutuhkan strategi maritim yang bisa menjawab ancaman dan tantangan itu.
Ketika berbicara tentang pertahanan, pertanyaan soal di mana garis depan merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Dalam konteks Indonesia, pertanyaannya adalah di mana garis depan pertahanan negeri ini? Pertanyaan ini sulit dijawab saat dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia serta berlakunya UNCLOS 1982.
Indonesia memang mempunyai perairan teritorial yang berbatasan dengan beberapa negara lain. Karena sifat laut yang terbuka dan sesuai dengan hukum internasional, kapal perang asing diperbolehkan memasuki perairan Indonesia, termasuk perairan Nusantara. Masuknya kapal perang asing itu bisa untuk kepentingan lintas damai, bisa pula untuk ALKI.
Apabila ketika kapal perang itu sudah masuk ke perairan Nusantara dan atau ALKI, kemudian bersikap bermusuhan terhadap Indonesia, maka garis depan Indonesia menjadi kabur. Sangat jelas tidak mungkin menganggap batas laut teritorial sebagai garis depan. Isu garis depan di laut selama ini kurang dicermati, padahal di situ terletak kerumitan dalam mendefinisikan garis depan tersebut?
Menurut hemat saya, garis depan Indonesia sangat rumit untuk didefinisikan. Perairan Nusantara dan ALKI bisa didefinisikan sebagai garis depan. Artinya, Laut Jawa dan Laut Maluku bisa menjadi garis depan Indonesia, bukan saja Laut Arafuru atau Laut Natuna. Dengan garis depan yang begitu rumit, dibutuhkan strategi maritim yang bisa menjawab ancaman dan tantangan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar