All hands,
Satu hal yang harus diantisipasi ke depan dalam hal operasi gabungan Angkatan Laut ASEAN tidak bisa dihindari adalah kesiapan peralatan komando dan kendali. Singkatnya, C2 kapal perang Indonesia dituntut bisa interoperable dengan C2 kapal perang negara ASEAN lainnya. Isu ini harus diantisipasi sejak dini dalam program pembangunan kekuatan.
Interoperability bisa dibangun apabila tingkat interaksi antar Angkatan Laut relatif tinggi. Itulah salah satu alasan mengapa Amerika Serikat misalnya selalu aktif merangkul Angkatan Laut lainnya untuk latihan dan operasi bersama. Tidak heran bila personel Angkatan Laut Singapura sebagai contoh, sangat familiar dalam beroperasi bersama dengan U.S. Navy.
Sebenarnya secara teknis tidak sulit untuk melaksanakan interoperability pada C2 Angkatan Laut negara-negara ASEAN. Sebab mayoritas kapal perang beserta subsistem yang melengkapinya merupakan produksi Barat. Dengan kata lain, produk-produk itu memenuhi standar NATO sehingga secara teoritis tidak sulit untuk melaksanakan interoperability.
Namun demikian, salah satu masalah yang mesti diantisipasi adalah soal komunikasi taktis, baik via suara maupun data. Masalah ini terkait dengan penggunaan bahasa asing, dalam hal ini Bahasa Inggris. Salah satu kekurangan yang masih harus dilengkapi oleh personel Angkatan Laut Indonesia adalah soal ini, sebab tidak semua personel bisa menggunakan bahasa asing secara rata-rata, apalagi dalam hal yang bersifat teknis.
Kembali ke soal C2, ada baiknya subsistem yang terkait dengan C2 senantiasa memperoleh modernisasi dalam tiap jangka waktu tertentu. Sehingga boleh saja usia platform kapal perang di atas 15 tahun, tetapi C2-nya setidaknya mendekati generasi terakhir yang beredar di pasaran. Dengan demikian, selain mengikuti kemajuan teknologi, modernisasi C2 juga membuat personel mampu menyesuaikan diri dengan teknologi terbaru.
Satu hal yang harus diantisipasi ke depan dalam hal operasi gabungan Angkatan Laut ASEAN tidak bisa dihindari adalah kesiapan peralatan komando dan kendali. Singkatnya, C2 kapal perang Indonesia dituntut bisa interoperable dengan C2 kapal perang negara ASEAN lainnya. Isu ini harus diantisipasi sejak dini dalam program pembangunan kekuatan.
Interoperability bisa dibangun apabila tingkat interaksi antar Angkatan Laut relatif tinggi. Itulah salah satu alasan mengapa Amerika Serikat misalnya selalu aktif merangkul Angkatan Laut lainnya untuk latihan dan operasi bersama. Tidak heran bila personel Angkatan Laut Singapura sebagai contoh, sangat familiar dalam beroperasi bersama dengan U.S. Navy.
Sebenarnya secara teknis tidak sulit untuk melaksanakan interoperability pada C2 Angkatan Laut negara-negara ASEAN. Sebab mayoritas kapal perang beserta subsistem yang melengkapinya merupakan produksi Barat. Dengan kata lain, produk-produk itu memenuhi standar NATO sehingga secara teoritis tidak sulit untuk melaksanakan interoperability.
Namun demikian, salah satu masalah yang mesti diantisipasi adalah soal komunikasi taktis, baik via suara maupun data. Masalah ini terkait dengan penggunaan bahasa asing, dalam hal ini Bahasa Inggris. Salah satu kekurangan yang masih harus dilengkapi oleh personel Angkatan Laut Indonesia adalah soal ini, sebab tidak semua personel bisa menggunakan bahasa asing secara rata-rata, apalagi dalam hal yang bersifat teknis.
Kembali ke soal C2, ada baiknya subsistem yang terkait dengan C2 senantiasa memperoleh modernisasi dalam tiap jangka waktu tertentu. Sehingga boleh saja usia platform kapal perang di atas 15 tahun, tetapi C2-nya setidaknya mendekati generasi terakhir yang beredar di pasaran. Dengan demikian, selain mengikuti kemajuan teknologi, modernisasi C2 juga membuat personel mampu menyesuaikan diri dengan teknologi terbaru.
1 komentar:
Menambahkan..
Kemampuan berbahasa asing harus dikuasai oleh personel hingga ke level enlisted. Mengingat proses broadcast berita adalah tugas operator meski level officer sdh banyak yg menguasai. Tantangan yg tdk mudah.
Negara2 kawasan ASEAN, umumnya, sangat menguasai bahasa inggris. Hal ini harus menjadi perhatian bagi proses binpers AL. Sehingga tdk hanya personel yg itu2 aja yg ikut operasi/latihan gabungan dg negara asing.
Salam,
TOPMRK
Posting Komentar