All hands,
Pengembangan kapal selam Australia sejak era kelas Collins dan akan berlanjut pada 12 kapal selam yang dikenal sebagai Project SEA-1000 selalu tergantung pada “kemurahan hati” Amerika Serikat. Singkatnya, Australia sangat tergantung pada teknologi yang diberikan oleh Amerika Serikat. Untuk itu, kedua negara mempunyai dokumen yang bertajuk Navy-to-Navy Statement of Principles for Submarine Co-operation yang ditandatangani pada 2001 dan diperpanjang Agustus 2009.
Lewat wadah itu, Amerika Serikat memberikan informasi-informasi sekaligus data mengenai teknologi kapal selam. Tentu tidak semua informasi dan data dilepaskan oleh Washington, sebab seperti diketahui Washington pun masih tetap bersikap “pelit” terhadap sekutunya ketika menyangkut teknologi sensitif. Meskipun demikian, informasi dan data yang dipasok kepada Canberra sudah cukup untuk membantu negeri yang didirikan oleh kaum kriminal tersebut untuk mengembangkan kapal selam sendiri.
Kasus “rewelnya’ kapal selam kelas Collins tidak dapat dilepaskan dari kontribusi Amerika Serikat sendiri. Sebab teknologi yang melengkapi kapal selam itu berasal dari Washington. Namun tentu saja Canberra tidak berani “mengeluh” secara terbuka soal kualitas teknologi yang dipasok oleh perusahaan Amerika Serikat.
Dalam Project SEA-1000, setidaknya terdapat dua perusahaan asal Uwak Sam yang tengah mengincar anggaran Australia. Yaitu Raytheon dan Lockheed Martin, di mana kedua mengincar untuk mengisi combat system kapal selam masa depan Australia. Dengan proyeksi 12 kapal selam serta setidaknya akan terus beroperasi hingga 2060-2070, tentu bisa dibayangkan berapa nilai kontrak yang akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Sebab selain soal produksi kapal selam, kontraktror asal Negeri Broer Sam juga akan menikmati anggaran pemeliharaan yang dikucurkan pemerintah Australia selama 12 kapal selam itu operasional.
Dengan demikian, tingkat ketergantungan teknologi kapal selam Australia terhadap Amerika Serikat akan terus meningkat. Sebaliknya negara-negara Eropa pemilik teknologi kapal selam tidak mempunyai akses ke pasar Australia. Artinya, kerjasama kapal selam Amerika Serikat-Australia selain berdampak politik dan strategis, juga bernilai ekonomis.
Pengembangan kapal selam Australia sejak era kelas Collins dan akan berlanjut pada 12 kapal selam yang dikenal sebagai Project SEA-1000 selalu tergantung pada “kemurahan hati” Amerika Serikat. Singkatnya, Australia sangat tergantung pada teknologi yang diberikan oleh Amerika Serikat. Untuk itu, kedua negara mempunyai dokumen yang bertajuk Navy-to-Navy Statement of Principles for Submarine Co-operation yang ditandatangani pada 2001 dan diperpanjang Agustus 2009.
Lewat wadah itu, Amerika Serikat memberikan informasi-informasi sekaligus data mengenai teknologi kapal selam. Tentu tidak semua informasi dan data dilepaskan oleh Washington, sebab seperti diketahui Washington pun masih tetap bersikap “pelit” terhadap sekutunya ketika menyangkut teknologi sensitif. Meskipun demikian, informasi dan data yang dipasok kepada Canberra sudah cukup untuk membantu negeri yang didirikan oleh kaum kriminal tersebut untuk mengembangkan kapal selam sendiri.
Kasus “rewelnya’ kapal selam kelas Collins tidak dapat dilepaskan dari kontribusi Amerika Serikat sendiri. Sebab teknologi yang melengkapi kapal selam itu berasal dari Washington. Namun tentu saja Canberra tidak berani “mengeluh” secara terbuka soal kualitas teknologi yang dipasok oleh perusahaan Amerika Serikat.
Dalam Project SEA-1000, setidaknya terdapat dua perusahaan asal Uwak Sam yang tengah mengincar anggaran Australia. Yaitu Raytheon dan Lockheed Martin, di mana kedua mengincar untuk mengisi combat system kapal selam masa depan Australia. Dengan proyeksi 12 kapal selam serta setidaknya akan terus beroperasi hingga 2060-2070, tentu bisa dibayangkan berapa nilai kontrak yang akan dinikmati oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Sebab selain soal produksi kapal selam, kontraktror asal Negeri Broer Sam juga akan menikmati anggaran pemeliharaan yang dikucurkan pemerintah Australia selama 12 kapal selam itu operasional.
Dengan demikian, tingkat ketergantungan teknologi kapal selam Australia terhadap Amerika Serikat akan terus meningkat. Sebaliknya negara-negara Eropa pemilik teknologi kapal selam tidak mempunyai akses ke pasar Australia. Artinya, kerjasama kapal selam Amerika Serikat-Australia selain berdampak politik dan strategis, juga bernilai ekonomis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar