All hands,
Selama ini urusan keamanan Selat Malaka lebih diminati oleh Indonesia, Malaysia dan Singapura dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Namun dalam dua tahun terakhir, Thailand yang berada di ujung utara Selat Malaka mulai menunjukkan peningkatan minatnya terhadap keamanan maritim di perairan strategis tersebut. Setelah beberapa tahun lalu terlibat dalam Eyes In The Sky, kini Negeri Gajah Putih mengajak Indonesia menggelar patroli terkoordinasi di segmen utara Selat Malaka.
Tentu menjadi menarik apa sebenarnya yang menjadi faktor pendorong peningkatan minat negeri pemilik kapal induk itu untuk berpartisipasi di Selat Malaka dalam urusan pengamanan. Salah satu hipotesis yang bisa dibangun adalah negeri itu tengah berupaya meningkatkan peran militernya di kawasan Asia Tenggara. Selama ini, militer Thailand sibuk “berbisnis” di kawasan Indo Cina dan paling jauh sibuk bermitra dengan militer Amerika Serikat dalam beberapa latihan yang digelar, di antaranya adalah Cobra Gold. Militer Thailand juga disibukkan dengan agenda penanganan pergolakan di wilayah selatan negeri itu yang dihuni mayoritas Muslim Melayu.
Angkatan Laut Thailand sendiri selama ini kurang terdengar gemanya di kawasan Asia Tenggara. Meskipun mempunyai kapal induk dalam susunan tempurnya, akan tetapi kapal induk itu belum dieksploitasi secara optimal. Buktinya, belum pernah kapal itu melaksanakan muhibah ke negara-negara Asia Tenggara bagian selatan, khususnya Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Menurut hemat saya, gairah Thailand untuk berpartisipasi dalam pengamanan Selat Malaka merupakan upaya meningkatkan peran militernya di kawasan. Secara khusus, Royal Thai Navy memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang untuk menunjukkan ototnya. Sebab selama ini Angkatan Laut itu nampaknya lebih sibuk dengan urusan di dalam negeri saja. Peningkatan peran Angkatan Laut milik Raja Bhumipol itu tidak perlu dikhawatirkan, sebab Thailand sampai kini tidak mempunyai ambisi “menguasai” Asia Tenggara layaknya Singapura negeri penampung koruptor asal Indonesia.
Selama ini urusan keamanan Selat Malaka lebih diminati oleh Indonesia, Malaysia dan Singapura dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Namun dalam dua tahun terakhir, Thailand yang berada di ujung utara Selat Malaka mulai menunjukkan peningkatan minatnya terhadap keamanan maritim di perairan strategis tersebut. Setelah beberapa tahun lalu terlibat dalam Eyes In The Sky, kini Negeri Gajah Putih mengajak Indonesia menggelar patroli terkoordinasi di segmen utara Selat Malaka.
Tentu menjadi menarik apa sebenarnya yang menjadi faktor pendorong peningkatan minat negeri pemilik kapal induk itu untuk berpartisipasi di Selat Malaka dalam urusan pengamanan. Salah satu hipotesis yang bisa dibangun adalah negeri itu tengah berupaya meningkatkan peran militernya di kawasan Asia Tenggara. Selama ini, militer Thailand sibuk “berbisnis” di kawasan Indo Cina dan paling jauh sibuk bermitra dengan militer Amerika Serikat dalam beberapa latihan yang digelar, di antaranya adalah Cobra Gold. Militer Thailand juga disibukkan dengan agenda penanganan pergolakan di wilayah selatan negeri itu yang dihuni mayoritas Muslim Melayu.
Angkatan Laut Thailand sendiri selama ini kurang terdengar gemanya di kawasan Asia Tenggara. Meskipun mempunyai kapal induk dalam susunan tempurnya, akan tetapi kapal induk itu belum dieksploitasi secara optimal. Buktinya, belum pernah kapal itu melaksanakan muhibah ke negara-negara Asia Tenggara bagian selatan, khususnya Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Menurut hemat saya, gairah Thailand untuk berpartisipasi dalam pengamanan Selat Malaka merupakan upaya meningkatkan peran militernya di kawasan. Secara khusus, Royal Thai Navy memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang untuk menunjukkan ototnya. Sebab selama ini Angkatan Laut itu nampaknya lebih sibuk dengan urusan di dalam negeri saja. Peningkatan peran Angkatan Laut milik Raja Bhumipol itu tidak perlu dikhawatirkan, sebab Thailand sampai kini tidak mempunyai ambisi “menguasai” Asia Tenggara layaknya Singapura negeri penampung koruptor asal Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar