All hands,
Sinergi antara militer dengan diplomasi di Indonesia sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas. Akar dari belum adanya sinergitas antar keduanya adalah sejarah yang berawal ketika republik ini berjuang hidup mati untuk mempertahankan kemerdekaannya. Di masa itu, sudah timbul energi yang tidak sinergi antara militer dengan diplomasi.
Merupakan hal yang bijaksana bila warisan masa lalu itu tidak perlu dilanjutkan lagi di Indonesia. Sinergi antara militer dengan diplomasi merupakan suatu keharusan dan tidak ada pilihan lain. Pertanyaannya, bagaimana mensinergikan hal itu?
Yang paling utama adalah dibutuhkan kebijakan keamanan nasional. Kebijakan itu akan mengatur soal keamanan nasional secara luas, termasuk memperjuangkan aspirasi politik Indonesia di kawasan dan dunia. Di dalam itu maka mau tak mau dibutuhkan adanya sinergi antara militer dan diplomasi. Artinya, aktor militer dan aktor diplomasi bekerja bahu-membahu untuk mengamankan tujuan keamanan nasional yang telah ditetapkan menggunakan semua instrumen kekuatan nasional yang tersedia.
Berikutnya, interaksi antar aktor militer dan diplomasi harus diperluas. Interaksinya bukan sekedar yang terjadi selama ini yang bersifat ad hoc, tetapi harus komprehensif. Tempat yang paling ideal adalah di lembaga pendidikan spesifik, bukan lembaga pendidikan umum. Lembaga pendidikan spesifik semisal Sesko Angkatan atau Lemhannas. Bisa pula di lembaga pendidikan milik aktor diplomasi.
Kalau mengacu pada beberapa negara lain, interaksi intensif antar kedua aktor banyak terjadi di lembaga pendidikan spesifik seperti Naval War College atau National War College. Para diplomat ikut dalam pendidikan reguler militer, sehingga diharapkan paham dengan pemikiran dan cara militer. Sebaliknya dalam pendidikan itu para perwira militer juga diharapkan mengerti dengan kebijakan diplomasi pemerintah beserta “adat istiadatnya”. Untuk bisa mewujudkan interaksi di lembaga pendidikan militer di Indonesia, pekerjaan rumah pertama adalah membenahi kembali silabus Sesko Angkatan.
Sinergi antara militer dengan diplomasi di Indonesia sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas. Akar dari belum adanya sinergitas antar keduanya adalah sejarah yang berawal ketika republik ini berjuang hidup mati untuk mempertahankan kemerdekaannya. Di masa itu, sudah timbul energi yang tidak sinergi antara militer dengan diplomasi.
Merupakan hal yang bijaksana bila warisan masa lalu itu tidak perlu dilanjutkan lagi di Indonesia. Sinergi antara militer dengan diplomasi merupakan suatu keharusan dan tidak ada pilihan lain. Pertanyaannya, bagaimana mensinergikan hal itu?
Yang paling utama adalah dibutuhkan kebijakan keamanan nasional. Kebijakan itu akan mengatur soal keamanan nasional secara luas, termasuk memperjuangkan aspirasi politik Indonesia di kawasan dan dunia. Di dalam itu maka mau tak mau dibutuhkan adanya sinergi antara militer dan diplomasi. Artinya, aktor militer dan aktor diplomasi bekerja bahu-membahu untuk mengamankan tujuan keamanan nasional yang telah ditetapkan menggunakan semua instrumen kekuatan nasional yang tersedia.
Berikutnya, interaksi antar aktor militer dan diplomasi harus diperluas. Interaksinya bukan sekedar yang terjadi selama ini yang bersifat ad hoc, tetapi harus komprehensif. Tempat yang paling ideal adalah di lembaga pendidikan spesifik, bukan lembaga pendidikan umum. Lembaga pendidikan spesifik semisal Sesko Angkatan atau Lemhannas. Bisa pula di lembaga pendidikan milik aktor diplomasi.
Kalau mengacu pada beberapa negara lain, interaksi intensif antar kedua aktor banyak terjadi di lembaga pendidikan spesifik seperti Naval War College atau National War College. Para diplomat ikut dalam pendidikan reguler militer, sehingga diharapkan paham dengan pemikiran dan cara militer. Sebaliknya dalam pendidikan itu para perwira militer juga diharapkan mengerti dengan kebijakan diplomasi pemerintah beserta “adat istiadatnya”. Untuk bisa mewujudkan interaksi di lembaga pendidikan militer di Indonesia, pekerjaan rumah pertama adalah membenahi kembali silabus Sesko Angkatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar