All hands,
Sistem senjata Angkatan Laut sangat padat dengan teknologi. Setiap dekade senantiasa terdapat penemuan baru dalam sistem senjata tersebut. Penemuan teknologi baru itu tidak jarang menggoda berbagai Angkatan Laut di dunia untuk menerapkannya. Bahkan ada Angkatan Laut di dunia yang sangat gemar untuk segera mengadopsi teknologi baru dalam sistem senjatanya, yaitu Angkatan Laut Amerika Serikat.
Alasan utama kekuatan laut Uwak Sam segera mengadopsi teknologi baru agar mereka selalu lebih unggul dari Angkatan Laut lainnya di dunia. Dengan kata lain, mempertahankan supremasi. Sebagai contoh, perhatikan teknologi yang melengkapi kapal perusak kelas Arleigh Burke mulai dari Flight I, II dan beberapa varian Flight IIA.
Ternyata ada harga yang harus dibayar dari kegemaran U.S. Navy tersebut. Harganya adalah teknologi yang “suka rewel’ ketika digunakan di kapal perang dan harga kapal perang yang terus meroket. Tentu menjadi pertanyaan mengapa sebagian teknologi baru yang terpasang di kapal perang Amerika Serikat “suka rewel”? Jawabannya adalah teknologi itu belum matang.
Pengalaman Amerika Serikat dalam mengadopsi teknologi terbaru dalam sistem senjata mereka hendaknya menjadi pelajaran bagi Indonesia. Teknologi yang melengkapi kapal perang Indonesia ke depan hendaknya teknologi yang sudah matang dan teruji, bukan teknologi baru yang masih dipertanyakan efektifitasnya. Lebih baik menggunakan teknologi yang sudah teruji meskipun bukan yang paling baru daripada memakai teknologi terbaru dan termutakhir namun sebenarnya belum matang. Sebab bayaran dari itu adalah besarnya biaya perbaikan teknologi kapal perang karena tidak bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Sistem senjata Angkatan Laut sangat padat dengan teknologi. Setiap dekade senantiasa terdapat penemuan baru dalam sistem senjata tersebut. Penemuan teknologi baru itu tidak jarang menggoda berbagai Angkatan Laut di dunia untuk menerapkannya. Bahkan ada Angkatan Laut di dunia yang sangat gemar untuk segera mengadopsi teknologi baru dalam sistem senjatanya, yaitu Angkatan Laut Amerika Serikat.
Alasan utama kekuatan laut Uwak Sam segera mengadopsi teknologi baru agar mereka selalu lebih unggul dari Angkatan Laut lainnya di dunia. Dengan kata lain, mempertahankan supremasi. Sebagai contoh, perhatikan teknologi yang melengkapi kapal perusak kelas Arleigh Burke mulai dari Flight I, II dan beberapa varian Flight IIA.
Ternyata ada harga yang harus dibayar dari kegemaran U.S. Navy tersebut. Harganya adalah teknologi yang “suka rewel’ ketika digunakan di kapal perang dan harga kapal perang yang terus meroket. Tentu menjadi pertanyaan mengapa sebagian teknologi baru yang terpasang di kapal perang Amerika Serikat “suka rewel”? Jawabannya adalah teknologi itu belum matang.
Pengalaman Amerika Serikat dalam mengadopsi teknologi terbaru dalam sistem senjata mereka hendaknya menjadi pelajaran bagi Indonesia. Teknologi yang melengkapi kapal perang Indonesia ke depan hendaknya teknologi yang sudah matang dan teruji, bukan teknologi baru yang masih dipertanyakan efektifitasnya. Lebih baik menggunakan teknologi yang sudah teruji meskipun bukan yang paling baru daripada memakai teknologi terbaru dan termutakhir namun sebenarnya belum matang. Sebab bayaran dari itu adalah besarnya biaya perbaikan teknologi kapal perang karena tidak bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar