All hands,
Bangsa Indonesia yang selalu membanggakan diri sebagai negara kepulauan terbesar di dunia harusnya malu kepada diri sendiri. Mengapa demikian? Sebab Angkatan Laut yang dipunyai oleh bangsa ini justru tidak tergolong global reach. Kondisi itu merupakan suatu anomali, sebab seharusnya bangsa Indonesia berjaya di laut.
Terdapat 30 Angkatan Laut di dunia yang global reach, beberapa di antaranya berasal dari kawasan Asia Pasifik. Angkatan Laut yang berkategori global reach dari kawasan ini justru wilayah perairannya lebih kecil daripada Indonesia. Negeri penampung koruptor dan dana haram dari Indonesia yang terletak di utara Pulau Batam merupakan negara dengan Angkatan Laut yang global reach.
Apa yang dimaksud dengan global reach? Global reach apabila dikaitkan dengan strategi maritim berarti terkait dengan proyeksi kekuatan. Dalam era masa kini, proyeksi kekuatan Angkatan Laut lebih banyak diarahkan untuk menjaga stabilitas keamanan maritim di berbagai kawasan dunia. Oleh karena itu, 30 Angkatan Laut yang tergolong global reach bukan berarti semuanya mampu untuk melaksanakan proyeksi kekuatan untuk bertempur jauh dari wilayah negara induknya.
Sebagai contoh adalah kekuatan laut negeri penampung koruptor dari Indonesia. Negeri itu tidak memiliki Angkatan Laut yang mampu diproyeksikan jauh dari wilayahnya untuk tujuan menyerang negara lain, sebab sumber dayanya terbatas. Tetapi negara licik dan rakus itu Angkatan Lautnya mampu diproyeksikan untuk tugas-tugas konstabulari seperti yang dilakukannya ke perairan Teluk Persia dan Laut Arab.
Untuk Angkatan Laut yang bisa melaksanakan global reach untuk semua peran Angkatan Laut secara simultan, cuma U.S. Navy yang memenuhi kategori itu. Sedangkan Royal Navy, Marine Nationale (French) dan Angkatan Laut negara-negara maju lainnya kemampuannya di bawah U.S. Navy.
Dari situ jelas tergambar bahwa harapan dan aspirasi agar Indonesia mempunyai global reach Navy bukanlah sesuatu hal yang mustahil. Saat ini kekuatan laut Indonesia tengah belajar mempraktekkan hal tersebut melalui partisipasi dalam MTF UNIFIL. Artinya Indonesia sebenarnya bisa mempunyai Angkatan Laut yang global reach.
Sekarang kembali kepada pemerintah, bagaimana preferensinya terhadap Angkatan Laut. Geoffrey Till dengan jelas dan gamblang menyatakan bahwa perkembangan Angkatan Laut suatu negara tergantung pada preferensi pemerintah negara tersebut.
Bangsa Indonesia yang selalu membanggakan diri sebagai negara kepulauan terbesar di dunia harusnya malu kepada diri sendiri. Mengapa demikian? Sebab Angkatan Laut yang dipunyai oleh bangsa ini justru tidak tergolong global reach. Kondisi itu merupakan suatu anomali, sebab seharusnya bangsa Indonesia berjaya di laut.
Terdapat 30 Angkatan Laut di dunia yang global reach, beberapa di antaranya berasal dari kawasan Asia Pasifik. Angkatan Laut yang berkategori global reach dari kawasan ini justru wilayah perairannya lebih kecil daripada Indonesia. Negeri penampung koruptor dan dana haram dari Indonesia yang terletak di utara Pulau Batam merupakan negara dengan Angkatan Laut yang global reach.
Apa yang dimaksud dengan global reach? Global reach apabila dikaitkan dengan strategi maritim berarti terkait dengan proyeksi kekuatan. Dalam era masa kini, proyeksi kekuatan Angkatan Laut lebih banyak diarahkan untuk menjaga stabilitas keamanan maritim di berbagai kawasan dunia. Oleh karena itu, 30 Angkatan Laut yang tergolong global reach bukan berarti semuanya mampu untuk melaksanakan proyeksi kekuatan untuk bertempur jauh dari wilayah negara induknya.
Sebagai contoh adalah kekuatan laut negeri penampung koruptor dari Indonesia. Negeri itu tidak memiliki Angkatan Laut yang mampu diproyeksikan jauh dari wilayahnya untuk tujuan menyerang negara lain, sebab sumber dayanya terbatas. Tetapi negara licik dan rakus itu Angkatan Lautnya mampu diproyeksikan untuk tugas-tugas konstabulari seperti yang dilakukannya ke perairan Teluk Persia dan Laut Arab.
Untuk Angkatan Laut yang bisa melaksanakan global reach untuk semua peran Angkatan Laut secara simultan, cuma U.S. Navy yang memenuhi kategori itu. Sedangkan Royal Navy, Marine Nationale (French) dan Angkatan Laut negara-negara maju lainnya kemampuannya di bawah U.S. Navy.
Dari situ jelas tergambar bahwa harapan dan aspirasi agar Indonesia mempunyai global reach Navy bukanlah sesuatu hal yang mustahil. Saat ini kekuatan laut Indonesia tengah belajar mempraktekkan hal tersebut melalui partisipasi dalam MTF UNIFIL. Artinya Indonesia sebenarnya bisa mempunyai Angkatan Laut yang global reach.
Sekarang kembali kepada pemerintah, bagaimana preferensinya terhadap Angkatan Laut. Geoffrey Till dengan jelas dan gamblang menyatakan bahwa perkembangan Angkatan Laut suatu negara tergantung pada preferensi pemerintah negara tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar