All hands,
Berdasarkan teori, penyebaran pangkalan Angkatan Laut harus didasarkan pada strategi pertahanan yang berlaku. Strategi pertahanan secara garis besar akan membahas tiga aspek yaitu ends, means dan ways. Untuk mencapai ends, mau tak mau harus diidentifikasi siapa yang dikategorikan sebagai ancaman terhadap kepentingan nasional. Setelah ancaman itu diidentifikasi, selanjutnya dibuat perkiraan intelijen dari arah mana ancaman itu most likely akan datang.
Berdasarkan pada perkiraan intelijen tersebut, maka penyebaran pangkalan Angkatan Laut akan mengalami sejumlah penyesuaian. Misalnya pengembangan pangkalan di wilayah x akan mendapat prioritas utama, sementara di kawasan y dan z ditetapkan pada prioritas kedua dan ketiga. Dengan demikian maka sumber daya pertahanan bagi Angkatan Laut sebagian akan diprioritaskan pada pengembangan pangkalan di wilayah x.
Sebagai konsekuensi dari hal tersebut, bisa jadi ada penaikan dan penurunan status pangkalan Angkatan Laut. Pangkalan Angkatan Laut yang berada di wilayah x statusnya akan ditingkatkan lebih tinggi daripada di wilayah lainnya, sementara di wilayah y dan z sangat mungkin akan diturunkan. Karena sebagaian sumber daya pertahanan bagi Angkatan Laut sebagian diproritaskan pada wilayah x, maka fasilitas pangkalan di wilayah itu akan lebih lengkap dibandingkan fasilitas di dua kawasan lainnya.
Ketika dipraktekkan ke alam nyata, kesulitan untuk mempraktekkan teori ini terletak pada strategi pertahanan yang tidak jelas. Bila ancaman jangka pendek dan menengah menunjukkan bahwa sumbernya berasal dari negara eksportir teroris bin Negeri Tukang Klaim melalui Laut Sulawesi, semestinya strategi pertahanan harus berfokus ke wilayah tersebut. Sebagai konsekuensinya, sejumlah pangkalan Angkatan Laut yang berada di sekitar Laut Sulawesi akan mendapat prioritas khusus dalam pengembangannya.
Sehingga nantinya pangkalan Angkatan Laut tersebut mempunyai fasilitas yang lebih lengkap daripada pangkalan di kawasan lainnya. Misalnya fasilitas labuh kapal selam, selain fasilitas labuh kapal atas air. Begitu pula fasilitas dukungan untuk pesawat udara Angkatan Laut.
Karena sesuai dengan teori force planning yang menyatakan bahwa sumber daya terbatas, maka prioritas pengembangan pangkalan merupakan pilihan yang paling realistis. Namun untuk menuju ke arah tersebut, harus jelas dahulu strategi pertahanan yang dianut oleh Indonesia.
Berdasarkan teori, penyebaran pangkalan Angkatan Laut harus didasarkan pada strategi pertahanan yang berlaku. Strategi pertahanan secara garis besar akan membahas tiga aspek yaitu ends, means dan ways. Untuk mencapai ends, mau tak mau harus diidentifikasi siapa yang dikategorikan sebagai ancaman terhadap kepentingan nasional. Setelah ancaman itu diidentifikasi, selanjutnya dibuat perkiraan intelijen dari arah mana ancaman itu most likely akan datang.
Berdasarkan pada perkiraan intelijen tersebut, maka penyebaran pangkalan Angkatan Laut akan mengalami sejumlah penyesuaian. Misalnya pengembangan pangkalan di wilayah x akan mendapat prioritas utama, sementara di kawasan y dan z ditetapkan pada prioritas kedua dan ketiga. Dengan demikian maka sumber daya pertahanan bagi Angkatan Laut sebagian akan diprioritaskan pada pengembangan pangkalan di wilayah x.
Sebagai konsekuensi dari hal tersebut, bisa jadi ada penaikan dan penurunan status pangkalan Angkatan Laut. Pangkalan Angkatan Laut yang berada di wilayah x statusnya akan ditingkatkan lebih tinggi daripada di wilayah lainnya, sementara di wilayah y dan z sangat mungkin akan diturunkan. Karena sebagaian sumber daya pertahanan bagi Angkatan Laut sebagian diproritaskan pada wilayah x, maka fasilitas pangkalan di wilayah itu akan lebih lengkap dibandingkan fasilitas di dua kawasan lainnya.
Ketika dipraktekkan ke alam nyata, kesulitan untuk mempraktekkan teori ini terletak pada strategi pertahanan yang tidak jelas. Bila ancaman jangka pendek dan menengah menunjukkan bahwa sumbernya berasal dari negara eksportir teroris bin Negeri Tukang Klaim melalui Laut Sulawesi, semestinya strategi pertahanan harus berfokus ke wilayah tersebut. Sebagai konsekuensinya, sejumlah pangkalan Angkatan Laut yang berada di sekitar Laut Sulawesi akan mendapat prioritas khusus dalam pengembangannya.
Sehingga nantinya pangkalan Angkatan Laut tersebut mempunyai fasilitas yang lebih lengkap daripada pangkalan di kawasan lainnya. Misalnya fasilitas labuh kapal selam, selain fasilitas labuh kapal atas air. Begitu pula fasilitas dukungan untuk pesawat udara Angkatan Laut.
Karena sesuai dengan teori force planning yang menyatakan bahwa sumber daya terbatas, maka prioritas pengembangan pangkalan merupakan pilihan yang paling realistis. Namun untuk menuju ke arah tersebut, harus jelas dahulu strategi pertahanan yang dianut oleh Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar