All hands,
Dalam RPJM 2010-2014, isu partisipasi dalam operasi perdamaian dunia mendapat perhatian khusus. Indonesia berambisi mendapatkan jabatan strategis di UNDPKO, sehingga partisipasi dalam operasi tersebut rupanya sedang didorong total. Misalnya target agar kekuatan operasi perdamaian Indonesia yang sedang beroperasi mencapai 2.000 personel.
Dalam RPJM 2010-2014, isu partisipasi dalam operasi perdamaian dunia mendapat perhatian khusus. Indonesia berambisi mendapatkan jabatan strategis di UNDPKO, sehingga partisipasi dalam operasi tersebut rupanya sedang didorong total. Misalnya target agar kekuatan operasi perdamaian Indonesia yang sedang beroperasi mencapai 2.000 personel.
Ada pula target agar Indonesia masuk dalam 10 besar troop contributor countries (TCC). Berikutnya adalah keinginan mewujudkan standby force bagi operasi perdamaian PBB.
Terkait dengan hal tersebut, pertanyaan yang muncul adalah mimpi besar itu untuk kepentingan siapa? Apakah untuk kepentingan nasional Indonesia? Ataukah untuk kepentingan yang lebih sempit?
Partisipasi dalam operasi perdamaian PBB bukan sekedar mencapai tujuan normatif yaitu menciptakan perdamaian dunia. Bukan pula sekedar mencari uang dari PBB melalui proses reimbursement. Harus ada pencapaian yang terukur secara politik, ekonomi dan militer dari partisipasi dalam operasi tersebut.
Terukur secara politik artinya bukan sekedar mendapat puja-puji dari pihak lain yang terdengar klise seperti yang disenangi sebagian pihak di Indonesia selama ini. Terukur secara politik bisa dilihat misalnya Indonesia naik kelas menjadi kekuatan regional dalam arti sebenarnya, bukan kekuatan regional dalam tanda kutip yang hanya gemar soal soft power.
Terukur secara ekonomi bukan sebatas berapa uang dari PBB yang berhasil diserap oleh Indonesia, tetapi berapa banyak keuntungan ekonomis sebagai dampak dari digunakannya produk Indonesia dalam operasi perdamaian tersebut. Misalnya peralatan kesehatan, perlengkapan dapur lapangan, produk tekstil yang digunakan sebagai seragam dan lain sebagainya.
Terukur secara militer berarti meningkatnya kemampuan interoperability militer Indonesia dengan militer asing. Terukur secara militer bukan semata memenangkan lomba tembak, bukan pula mendapat medali PBB, tidak juga lebih menonjolnya semangat kejuangan untuk menutupi kekurangan peralatan karena tidak memenuhi standar PBB, tetapi meningkatnya profesionalisme secara umum dalam konteks operasi gabungan antar negara.
Pertanyaannya, mimpi besar berjudul standby force mau dibawa kemana?
Terkait dengan hal tersebut, pertanyaan yang muncul adalah mimpi besar itu untuk kepentingan siapa? Apakah untuk kepentingan nasional Indonesia? Ataukah untuk kepentingan yang lebih sempit?
Partisipasi dalam operasi perdamaian PBB bukan sekedar mencapai tujuan normatif yaitu menciptakan perdamaian dunia. Bukan pula sekedar mencari uang dari PBB melalui proses reimbursement. Harus ada pencapaian yang terukur secara politik, ekonomi dan militer dari partisipasi dalam operasi tersebut.
Terukur secara politik artinya bukan sekedar mendapat puja-puji dari pihak lain yang terdengar klise seperti yang disenangi sebagian pihak di Indonesia selama ini. Terukur secara politik bisa dilihat misalnya Indonesia naik kelas menjadi kekuatan regional dalam arti sebenarnya, bukan kekuatan regional dalam tanda kutip yang hanya gemar soal soft power.
Terukur secara ekonomi bukan sebatas berapa uang dari PBB yang berhasil diserap oleh Indonesia, tetapi berapa banyak keuntungan ekonomis sebagai dampak dari digunakannya produk Indonesia dalam operasi perdamaian tersebut. Misalnya peralatan kesehatan, perlengkapan dapur lapangan, produk tekstil yang digunakan sebagai seragam dan lain sebagainya.
Terukur secara militer berarti meningkatnya kemampuan interoperability militer Indonesia dengan militer asing. Terukur secara militer bukan semata memenangkan lomba tembak, bukan pula mendapat medali PBB, tidak juga lebih menonjolnya semangat kejuangan untuk menutupi kekurangan peralatan karena tidak memenuhi standar PBB, tetapi meningkatnya profesionalisme secara umum dalam konteks operasi gabungan antar negara.
Pertanyaannya, mimpi besar berjudul standby force mau dibawa kemana?
2 komentar:
positiv thingking aja bos
positif thingking bos
Posting Komentar