13 Juli 2009

Pengembangan Kekuatan Laut Cina

All hands,
Pembangunan kekuatan laut Cina dalam dekade terakhir tidak dapat dipungkiri, walaupun hal itu senantiasa berbanding lurus dengan peningkatan kemampuan untuk melaksanakan pengendalian laut. Memperhatikan pembangunan kekuatan laut Beijing, negeri itu memperkuat kemampuan pada kapal atas air, kapal selam dan kemampuan pengintaian berbasis satelit. Sedangkan untuk pengembangan kekuatan sayap udara Angkatan Laut masih terbatas, meskipun kabarnya negeri itu tengah menyiapkan kapal induk buatan sendiri.
Dapat dipastikan pengembangan kekuatan laut Cina ditujukan untuk menandingi supremasi U.S. Navy dalam melaksanakan pengendalian laut. Berdasarkan beberapa fakta, menurut hemat saya terdapat kecenderungan bahwa PLA Navy sepertinya akan memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kapal selam guna menandingi kedigdayaan kapal-kapal atas air U.S. Navy, termasuk kapal induk. Sebab untuk berkompetisi dengan Amerika Serikat pada kapal atas air sepertinya sulit, mengingat pengalaman Amerika Serikat yang sudah seratus tahun menjadi kekuatan laut dengan proyeksi kekuatan global.
Penekanan pada pengembangan kapal selam mirip dengan yang dilakukan oleh Uni Soviet di masa lalu. ONI dalam laporannya mensinyalir PLA Navy tengah mengembangkan sejumlah kapal selam nuklir baru yang senyap. Selain itu, PLA Navy diduga kuat telah mengubah beberapa materi latihan peperangan kapal selam, misalnya latihan bersama antar kapal selam dalam suatu gugus tugas.
Pengembangan kapal selam guna menandingi kedigdayaan Amerika Serikat pada kapal atas air memang sebuah pilihan yang masuk akal. Hanya saja, upaya itu tidak akan membantu Cina apabila masih memiliki aspirasi untuk mengendalikan SLOC-nya dari Timur Tengah hingga wilayahnya. Pengendalian laut harus merupakan perpaduan antara unsur kapal selam, kapal atas air dan pesawat udara.
Seperti diketahui, masih banyak isu-isu krusial dalam kemampuan Cina menyangkut kapal atas air. Isu serupa sebagian juga diidap oleh kekuatan kapal selamnya. Adapun kekuatan udaranya akan sangat tergantung pada kemampuan negeri itu mengeksploitasi kapal induk, bukan sekedar mempunyai kapal induk dalam susunan tempur.

Tidak ada komentar: