All hands,
Tidak semua negara di dunia mempunyai kapal induk dalam susunan tempur Angkatan Lautnya. Tercatat hanya beberapa negara yang mengoperasikan kapal yang mempunyai kemampuan proyeksi kekuatan ini, seperti Inggris, Rusia, Prancis, Italia, Thailand dan Amerika Serikat tentunya. Dengan kemampuannya untuk berlayar jauh dari negara induknya serta mempunyai kemampuan perlindungan udara yang memadai, kehadiran kapal induk secara teoritis menambah kemampuan penangkalan sekaligus daya pukul suatu Angkatan Laut.
Namun demikian, masih banyak kesalahpahaman menyangkut pulau terapung ini. Khususnya bila dikaitkan dengan kekuatan udara yang dimilikinya, berupa pesawat tempur dan beberapa jenis pesawat lainnya. Sebagian pihak menilai kapal induk tidak lebih dari sebuah pangkalan udara terapung. Fungsinya sebatas menjadi pangkalan udara terapung menggantikan peran pangkalan udara di daratan yang sudah tidak masuk dalam endurance pesawat udara.
Pemahaman demikian sangat jelas keliru. Kenapa keliru? Sebab eksistensi kapal induk bukan untuk menggantikan fungsi pangkalan udara di darat, tetapi untuk meningkatkan daya rusak dan daya jangkau Angkatan Laut. Sekaligus juga meningkatkan kemampuan penangkalan.
Angkatan Laut tidak bisa dilepaskan dari kemampuan proyeksi kekuatan. Kapal induk adalah salah satu unsur penting dalam proyeksi kekuatan, antara lain untuk melindungi kapal-kapal kawan dari serangan udara lawan. Selain itu, fungsi lain kapal induk adalah memproyeksikan kekuatan from the sea to shore. Bentuk operasi yang terkait dengan proyeksi kekuatan banyak, sebagian bisa dilaksanakan oleh kapal induk.
Dari sini jelas bahwa fungsi kapal induk tidak sebatas pengganti pangkalan udara berbasis di daratan. Kapal induk juga mempunyai kemampuan penangkalan dan daya rusak sebagai bagian dari proyeksi kekuatan. Dengan kekuatan udara yang dimilikinya, kemampuannya untuk menggelar proyeksi kekuatan for the sea to shore lebih berlipat ganda dibandingkan jenis kapal perang lainnya. Kapal jenis ini sekaligus merupakan simbol kekuatan suatu Angkatan Laut.
Apakah Indonesia layak mempunyai kapal induk? Dari aspek operasional Angkatan Laut, jawabannya tentu saja layak. Namun hal itu belum berbanding lurus dengan dukungan anggaran dari pemerintah. Mengoperasikan kapal induk tidak murah dan hal ini telah dirasakan oleh Thailand.
Tidak semua negara di dunia mempunyai kapal induk dalam susunan tempur Angkatan Lautnya. Tercatat hanya beberapa negara yang mengoperasikan kapal yang mempunyai kemampuan proyeksi kekuatan ini, seperti Inggris, Rusia, Prancis, Italia, Thailand dan Amerika Serikat tentunya. Dengan kemampuannya untuk berlayar jauh dari negara induknya serta mempunyai kemampuan perlindungan udara yang memadai, kehadiran kapal induk secara teoritis menambah kemampuan penangkalan sekaligus daya pukul suatu Angkatan Laut.
Namun demikian, masih banyak kesalahpahaman menyangkut pulau terapung ini. Khususnya bila dikaitkan dengan kekuatan udara yang dimilikinya, berupa pesawat tempur dan beberapa jenis pesawat lainnya. Sebagian pihak menilai kapal induk tidak lebih dari sebuah pangkalan udara terapung. Fungsinya sebatas menjadi pangkalan udara terapung menggantikan peran pangkalan udara di daratan yang sudah tidak masuk dalam endurance pesawat udara.
Pemahaman demikian sangat jelas keliru. Kenapa keliru? Sebab eksistensi kapal induk bukan untuk menggantikan fungsi pangkalan udara di darat, tetapi untuk meningkatkan daya rusak dan daya jangkau Angkatan Laut. Sekaligus juga meningkatkan kemampuan penangkalan.
Angkatan Laut tidak bisa dilepaskan dari kemampuan proyeksi kekuatan. Kapal induk adalah salah satu unsur penting dalam proyeksi kekuatan, antara lain untuk melindungi kapal-kapal kawan dari serangan udara lawan. Selain itu, fungsi lain kapal induk adalah memproyeksikan kekuatan from the sea to shore. Bentuk operasi yang terkait dengan proyeksi kekuatan banyak, sebagian bisa dilaksanakan oleh kapal induk.
Dari sini jelas bahwa fungsi kapal induk tidak sebatas pengganti pangkalan udara berbasis di daratan. Kapal induk juga mempunyai kemampuan penangkalan dan daya rusak sebagai bagian dari proyeksi kekuatan. Dengan kekuatan udara yang dimilikinya, kemampuannya untuk menggelar proyeksi kekuatan for the sea to shore lebih berlipat ganda dibandingkan jenis kapal perang lainnya. Kapal jenis ini sekaligus merupakan simbol kekuatan suatu Angkatan Laut.
Apakah Indonesia layak mempunyai kapal induk? Dari aspek operasional Angkatan Laut, jawabannya tentu saja layak. Namun hal itu belum berbanding lurus dengan dukungan anggaran dari pemerintah. Mengoperasikan kapal induk tidak murah dan hal ini telah dirasakan oleh Thailand.
3 komentar:
JAAAAUHHHHHHHHHHH nun jauh disana ha3 klo kita bs punya kapal induk,mw gmn lg beli sukhoi ja susah,beli kapal selam ja repot... pa lg beli kapal induk yg diatasnya ditongkrongin puluhan pesawat.... klo mw ky gitu brati anggaran pertahanan hrs naik 100%. klo buat LHD sih ms ok lah.... pelan2 ja yg penting TOT PKR,KS lancar....
Mohon baca dengan detail paragraf terakhir dari artikel itu.
iyalah tidak apa" yg penting anggaran negara indonesia tidak di makan oleh para koruptor....!!!
Posting Komentar