All hands,
Di negara-negara maju, sejarah Angkatan Laut tidak dipandang sebelah mata. Sejarah Angkatan Laut bukan semata soal catatan-catatan penting kejadian dalam suatu Angkatan Laut. Sejarah Angkatan Laut bukan pula sekedar kumpulan arsip tua yang diawetkan, tidak juga hanya sebuah catatan soal peristiwa-peristiwa membanggakan atau aksi kepahlawan. Sejarah Angkatan Laut adalah sumber inspirasi dan pelajaran dalam pengembangan Angkatan Laut ke depan, apapun yang terjadi pada organisasi Angkatan Laut di masa lalu.
Pengembangan doktrin Angkatan Laut senantiasa berakar pada sejarah. Bukan berarti doktrin Angkatan Laut bersifat kaku, tetapi lebih menekankan pada pelajaran yang bisa diambil dari sejarah Angkatan Laut di masa lalu. Misalnya pengalaman operasi. Doktrin Angkatan Laut yang senantiasa diperbarui seringkali mengambil pelajaran dari operasi yang “baru” berlangsung 10-15 tahun silam, bukan operasi 50 tahun silam apalagi seabad lalu.
Para ahli sejarah Angkatan Laut biasanya juga ahli strategi maritim. Sebagai contoh klasik lihat saja Julian Corbett yang keahlian dasarnya adalah sejarah maritim. Corbett tidak pernah menjadi komandan kapal perang, berbeda dengan Mahan yang berlatar belakang perwira Angkatan Laut. Ahli sejarah Angkatan Laut di negara-negara maju sangat dihargai, bahkan mereka adalah salah satu tulang punggung dalam lembaga pendidikan Angkatan Laut, khususnya lembaga pendidikan setingkat Sesko Angkatan Laut.
Kepakaran mereka dalam menguasai sejarah Angkatan Laut tidak diragukan lagi, bahkan melebihi para perwira Angkatan Laut sendiri. Merekalah yang mengajar para perwira Angkatan Laut soal sejarah Angkatan Laut dan juga strategi maritim. Keahlian mereka tidak lepas pula dari kontribusi Angkatan Laut di mana mereka mengabdi, misalnya dalam menyediakan data yang detail mengenai segala hal yang terkait Angkatan Laut. Entah itu operasi, perubahan organisasi, pembangunan kekuatan (di masa lalu) dan lain sebagainya.
Alangkah baiknya bila kekuatan laut Indonesia mengadopsi pendekatan yang dianut oleh Angkatan Laut negara-negara maju yang terkait dengan sejarah. Dengan demikian, selain semua peristiwa penting tercatat dan arsipnya lengkap, juga dapat menjadi landasan bagi pengembangan Angkatan Laut ke depan. Belajar soal sejarah bukan semata mempelajari peristiwa yang telah lewat, tetapi juga mempersiapkan masa depan Angkatan Laut. Bukankah ada pepatah yang berbunyi history repeats itself?
Di negara-negara maju, sejarah Angkatan Laut tidak dipandang sebelah mata. Sejarah Angkatan Laut bukan semata soal catatan-catatan penting kejadian dalam suatu Angkatan Laut. Sejarah Angkatan Laut bukan pula sekedar kumpulan arsip tua yang diawetkan, tidak juga hanya sebuah catatan soal peristiwa-peristiwa membanggakan atau aksi kepahlawan. Sejarah Angkatan Laut adalah sumber inspirasi dan pelajaran dalam pengembangan Angkatan Laut ke depan, apapun yang terjadi pada organisasi Angkatan Laut di masa lalu.
Pengembangan doktrin Angkatan Laut senantiasa berakar pada sejarah. Bukan berarti doktrin Angkatan Laut bersifat kaku, tetapi lebih menekankan pada pelajaran yang bisa diambil dari sejarah Angkatan Laut di masa lalu. Misalnya pengalaman operasi. Doktrin Angkatan Laut yang senantiasa diperbarui seringkali mengambil pelajaran dari operasi yang “baru” berlangsung 10-15 tahun silam, bukan operasi 50 tahun silam apalagi seabad lalu.
Para ahli sejarah Angkatan Laut biasanya juga ahli strategi maritim. Sebagai contoh klasik lihat saja Julian Corbett yang keahlian dasarnya adalah sejarah maritim. Corbett tidak pernah menjadi komandan kapal perang, berbeda dengan Mahan yang berlatar belakang perwira Angkatan Laut. Ahli sejarah Angkatan Laut di negara-negara maju sangat dihargai, bahkan mereka adalah salah satu tulang punggung dalam lembaga pendidikan Angkatan Laut, khususnya lembaga pendidikan setingkat Sesko Angkatan Laut.
Kepakaran mereka dalam menguasai sejarah Angkatan Laut tidak diragukan lagi, bahkan melebihi para perwira Angkatan Laut sendiri. Merekalah yang mengajar para perwira Angkatan Laut soal sejarah Angkatan Laut dan juga strategi maritim. Keahlian mereka tidak lepas pula dari kontribusi Angkatan Laut di mana mereka mengabdi, misalnya dalam menyediakan data yang detail mengenai segala hal yang terkait Angkatan Laut. Entah itu operasi, perubahan organisasi, pembangunan kekuatan (di masa lalu) dan lain sebagainya.
Alangkah baiknya bila kekuatan laut Indonesia mengadopsi pendekatan yang dianut oleh Angkatan Laut negara-negara maju yang terkait dengan sejarah. Dengan demikian, selain semua peristiwa penting tercatat dan arsipnya lengkap, juga dapat menjadi landasan bagi pengembangan Angkatan Laut ke depan. Belajar soal sejarah bukan semata mempelajari peristiwa yang telah lewat, tetapi juga mempersiapkan masa depan Angkatan Laut. Bukankah ada pepatah yang berbunyi history repeats itself?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar