All hands,
Indonesia telah membangun jaringan radar pengamatan di sepanjang pantai timur Sumatera yang terbentang dari Pulau Weh sampai dengan Pulau Batam. Beberapa stasiun radar pengamatan maritim tersebut didanai oleh pemerintah Indonesia, sedangkan sebagian besar sisanya merupakan bantuan dari pemerintah Amerika Serikat atau dikenal sebagai Project 1206. Selesainya pembangunan jaringan radar pengamatan maritim itu bukan berarti tuntasnya pekerjaan rumah bagi Indonesia, sebab pekerjaan rumah berikutnya adalah mengintegrasikan dua jaringan radar yang berbeda itu.
Kendala utama dalam integrasi tersebut bukan pada persoalan teknis seperti interface yang membutuhkan pembukaan kode-kode teknis dalam dua jaringan radar yang berbeda, tetapi pada kendala politik. Sebab untuk radar yang dibangun dengan bantuan dari Uwak Sam, diperlukan ijin dari Washington. Sejauh ini, soal ijin itu belum juga diberikan. Konon kabarnya, Amerika Serikat tidak mau adanya integrasi dua jaringan yang berbeda tersebut. Soal alasannya bisa ditebak sendiri.
Kondisi demikian bisa ditafsirkan secara sepihak akan ketidaktulusan Amerika Serikat membantu Indonesia dalam rangka meningkatkan kemampuannya dalam bidang keamanan maritim. Akan tetapi, kondisi itu sebaiknya tidak boleh dibiarkan terus berlangsung. Diperlukan lobi yang kuat dari pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Pertahanan untuk mendapatkan persetujuan dari Washington integrasi Project 1206 dengan Proyek IA-IB bisa terwujud.
Indonesia telah membangun jaringan radar pengamatan di sepanjang pantai timur Sumatera yang terbentang dari Pulau Weh sampai dengan Pulau Batam. Beberapa stasiun radar pengamatan maritim tersebut didanai oleh pemerintah Indonesia, sedangkan sebagian besar sisanya merupakan bantuan dari pemerintah Amerika Serikat atau dikenal sebagai Project 1206. Selesainya pembangunan jaringan radar pengamatan maritim itu bukan berarti tuntasnya pekerjaan rumah bagi Indonesia, sebab pekerjaan rumah berikutnya adalah mengintegrasikan dua jaringan radar yang berbeda itu.
Kendala utama dalam integrasi tersebut bukan pada persoalan teknis seperti interface yang membutuhkan pembukaan kode-kode teknis dalam dua jaringan radar yang berbeda, tetapi pada kendala politik. Sebab untuk radar yang dibangun dengan bantuan dari Uwak Sam, diperlukan ijin dari Washington. Sejauh ini, soal ijin itu belum juga diberikan. Konon kabarnya, Amerika Serikat tidak mau adanya integrasi dua jaringan yang berbeda tersebut. Soal alasannya bisa ditebak sendiri.
Kondisi demikian bisa ditafsirkan secara sepihak akan ketidaktulusan Amerika Serikat membantu Indonesia dalam rangka meningkatkan kemampuannya dalam bidang keamanan maritim. Akan tetapi, kondisi itu sebaiknya tidak boleh dibiarkan terus berlangsung. Diperlukan lobi yang kuat dari pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Pertahanan untuk mendapatkan persetujuan dari Washington integrasi Project 1206 dengan Proyek IA-IB bisa terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar