All hands,
Selama ini banyak pihak di luar Angkatan Laut memandang pembangunan Angkatan Laut, termasuk pengadaan kapal selam, sebagai suatu hal yang mahal dan menyedot anggaran tidak sedikit. Pembangunan itu tidak dipandang suatu investasi sebagaimana halnya ketika pemerintah membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, bandar udara atau jaringan listrik. Padahal apabila ditinjau lebih jauh, pengadaan kapal perang sebagai bagian dari pembangunan kekuatan Angkatan Laut sebenarnya merupakan suatu investasi yang hasilnya bisa dinikmati ketika dibutuhkan.
Frase “ketika dibutuhkan” bisa diartikan kapan saja, bisa hari ini, bisa esok, bisa lusa. “Ketika dibutuhkan” bagi Angkatan Laut tidak terbatas pada masa konflik, tetapi meliputi pula masa damai sesuai dengan peran Angkatan Laut. Kehadiran Angkatan Laut di laut yang disimbolkan oleh kapal perang akan memberikan nilai politik dan strategis tersendiri.
Investasi kapal perang memang tidak murah, terlebih lagi ketika menempuh jalan kerjasama “alih teknologi”. Kerjasama “alih teknologi” biaya investasinya lebih mahal daripada membeli kapal perang seperti biasa. Yang perlu dicermati dari kegiatan itu adalah apakah teknologi yang “dialihkan” merupakan teknologi baru ataukah teknologi yang sebentar lagi akan ditinggalkan di negara produsennya. Sebab kalau teknologinya akan segera usang, berarti investasi yang ditanamkan akan lebih banyak tidak bermanfaat.
Pertanyaannya sekarang, sudahkah dilaksanakan penelitian terhadap teknologi yang mau “dialihkan”?
Selama ini banyak pihak di luar Angkatan Laut memandang pembangunan Angkatan Laut, termasuk pengadaan kapal selam, sebagai suatu hal yang mahal dan menyedot anggaran tidak sedikit. Pembangunan itu tidak dipandang suatu investasi sebagaimana halnya ketika pemerintah membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, bandar udara atau jaringan listrik. Padahal apabila ditinjau lebih jauh, pengadaan kapal perang sebagai bagian dari pembangunan kekuatan Angkatan Laut sebenarnya merupakan suatu investasi yang hasilnya bisa dinikmati ketika dibutuhkan.
Frase “ketika dibutuhkan” bisa diartikan kapan saja, bisa hari ini, bisa esok, bisa lusa. “Ketika dibutuhkan” bagi Angkatan Laut tidak terbatas pada masa konflik, tetapi meliputi pula masa damai sesuai dengan peran Angkatan Laut. Kehadiran Angkatan Laut di laut yang disimbolkan oleh kapal perang akan memberikan nilai politik dan strategis tersendiri.
Investasi kapal perang memang tidak murah, terlebih lagi ketika menempuh jalan kerjasama “alih teknologi”. Kerjasama “alih teknologi” biaya investasinya lebih mahal daripada membeli kapal perang seperti biasa. Yang perlu dicermati dari kegiatan itu adalah apakah teknologi yang “dialihkan” merupakan teknologi baru ataukah teknologi yang sebentar lagi akan ditinggalkan di negara produsennya. Sebab kalau teknologinya akan segera usang, berarti investasi yang ditanamkan akan lebih banyak tidak bermanfaat.
Pertanyaannya sekarang, sudahkah dilaksanakan penelitian terhadap teknologi yang mau “dialihkan”?
2 komentar:
menurut bung admin,apakah negara pemilik teknologi (kapal perm dan submarine) rela memberikan semua teknologinya pd negara pembeli (dlm hal ini tot), karena saya melihat baru satu negara yg ckup royal berbagi pd RI (menurut hemat saya korsel)
Posting Komentar