All hands,
Sudah menjadi ketetapan bahwa dalam pembangunan kekuatan pertahanan, kekuatan yang dimiliki memenuhi kriteria minimum essential force. Terkait dengan hal itu, menarik untuk mengaitkan isu minimum essential force dengan perkembangan lingkungan strategis. Kenapa saya mengaitkan kedua hal itu?
Pembangunan kekuatan pertahanan harus senantiasa memperhatikan security environment yang berkembang. Tanpa itu, dijamin kekuatan yang dibangun akan sia-sia, dalam arti tidak dapat merespon terhadap ancaman dan tantangan yang muncul sebagai akibat dari perkembangan lingkungan strategis.
Kaitannya dengan minimum essential force, menurut pemahaman saya, pembangunan kekuatan itu hanya dirancang untuk jangka waktu tertentu. Katakanlah 10 tahun, sebab dalam jangka waktu tersebut pasti terjadi perubahan security environment. Bahkan sebenarnya hampir dalam setiap kurun lima tahun security environment berubah.
Cuma dalam konteks Angkatan Laut secara global, perencanaan pengadaan alutsista mulai dari studi awal sampai alutsista itu masuk dalam susunan tempur, rata-rata memakan waktu lima tahun, bahkan lebih. Jadi 10 tahun dari perspektif Angkatan Laut merupakan suatu jangka waktu yang moderat.
Terkait dengan hal itu, menurut saya secara kuantitas minimum essential force mempunyai masa berlaku yang berbeda. Kita andaikan dalam periode 2010-2014 AL kita butuh 130 kapal perang dari berbagai jenis untuk memenuhi minimum essential force (ULANGI: INI PENGANDAIAN!!!). Kebutuhan 130 kapal perang itu salah satunya dipengaruhi oleh pertimbangan terhadap security environment.
Pada periode 2015-2019, sangat mungkin kebutuhan minimum essential force AL kita bisa bertambah atau malah berkurang. Penambahan atau pengurangan itu antara lain dipengaruhi oleh security environment.
Dengan kata lain, ada baiknya bila minimum essential force harus ditinjau secara berkala. Kurang bijaksana bila kuantitas minimum essential force dipatok berdasarkan security environment saat ini dan akan terus berlaku sampai 2029. Padahal setiap lima tahun selalu muncul dinamika baru dalam lingkungan strategis.
Sudah menjadi ketetapan bahwa dalam pembangunan kekuatan pertahanan, kekuatan yang dimiliki memenuhi kriteria minimum essential force. Terkait dengan hal itu, menarik untuk mengaitkan isu minimum essential force dengan perkembangan lingkungan strategis. Kenapa saya mengaitkan kedua hal itu?
Pembangunan kekuatan pertahanan harus senantiasa memperhatikan security environment yang berkembang. Tanpa itu, dijamin kekuatan yang dibangun akan sia-sia, dalam arti tidak dapat merespon terhadap ancaman dan tantangan yang muncul sebagai akibat dari perkembangan lingkungan strategis.
Kaitannya dengan minimum essential force, menurut pemahaman saya, pembangunan kekuatan itu hanya dirancang untuk jangka waktu tertentu. Katakanlah 10 tahun, sebab dalam jangka waktu tersebut pasti terjadi perubahan security environment. Bahkan sebenarnya hampir dalam setiap kurun lima tahun security environment berubah.
Cuma dalam konteks Angkatan Laut secara global, perencanaan pengadaan alutsista mulai dari studi awal sampai alutsista itu masuk dalam susunan tempur, rata-rata memakan waktu lima tahun, bahkan lebih. Jadi 10 tahun dari perspektif Angkatan Laut merupakan suatu jangka waktu yang moderat.
Terkait dengan hal itu, menurut saya secara kuantitas minimum essential force mempunyai masa berlaku yang berbeda. Kita andaikan dalam periode 2010-2014 AL kita butuh 130 kapal perang dari berbagai jenis untuk memenuhi minimum essential force (ULANGI: INI PENGANDAIAN!!!). Kebutuhan 130 kapal perang itu salah satunya dipengaruhi oleh pertimbangan terhadap security environment.
Pada periode 2015-2019, sangat mungkin kebutuhan minimum essential force AL kita bisa bertambah atau malah berkurang. Penambahan atau pengurangan itu antara lain dipengaruhi oleh security environment.
Dengan kata lain, ada baiknya bila minimum essential force harus ditinjau secara berkala. Kurang bijaksana bila kuantitas minimum essential force dipatok berdasarkan security environment saat ini dan akan terus berlaku sampai 2029. Padahal setiap lima tahun selalu muncul dinamika baru dalam lingkungan strategis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar